Senin, 23 Mei 2011

Command Line Interface (CLI) di GNU/Linux dan Manual Konfigurasi Alamat IP Pada GNU/Linux


Command Line Interface (CLI) di GNU/Linux

Perintah Dasar Linux

Hm, disini saya akan berbagi pengalaman saya memakai OS GNU/Linux. dan pembelajaran perintah dasar GNU/Linux. Pertama kali saya kenal GNU/Linux ketika SMA tepat nya kelas 3. Pertama kali saya memakai GNU/Linux yaitu distro Linux Mint turunan ubuntu (turunan Debian) tepatnya ketika menduduki kelas perkuliahan semester I di UNIKOM. Tadinya hanya sekedar mencoba-coba, ketika itu saya menemukan efek-efek desktop di linux sangat mengagumkan :D. Disitulah saya mulai jatuh cinta pada Linux.
Setelah Itu saya pun mulai mencoba berbagai distro, disto yang kedua saya coba adalah Ubuntu. Tidak jauh beda sih dengan Linux Mint karena masih sekeluarga (debian). Jika ada yang Error ketika itu jalan keluar nya adalah install ulang!! hahaha... :)) Sehingga seringkali menemukan masalah tentang GRUB. hihi waktu itu GRUB masih GRUB vers.1 bukan GRUB2. Seringkali Install ulang Windows dan GNU/Linux. Saya lebih senang dual boot, daripada bermain dengan virtualisasi OS memkai software Vmware ataupun VirtualBox.
Ketika Ubuntu sudah memasuki versi 10.04. saya sudah mulai mengerti memakai GRUB2. karena saya sudah mulai membaca pengorganisasian pada GNU/Linux atau mengenal filesystem GNU/Linux. Untuk pengorganisasian file dan direktori, diatur dalam bentuk irarki. Hirarki ini mengikuti standar yang sudah dibuat dengan tujuan compatibilitas antar distro. Hirarki standar tersebut adalah FHS (Filesystem Hierarchy Standard) dan LSB (Linux Standard Base).
Saya pun mulai mendalami GNU/Linux, banyak membaca sharing dan mengikuti Kelompok Studi Linux Unikom (KLIK). Sungguh menyenangkan sekali :D. Sewaktu saya memakai Ubuntu sangat user friendly mungkin karena sudah berbasis GUI, dalam penginstalan sangat mudah, melalui koneksi internet dengan aptitude, dan offline dengan paket *.deb tentu nya karena turunan debian. Ada masalah ini itu tinggal masuk ke forum. Nah, kali ini saya migrasi distro ke slackware. dan Arch Linux wew!!! ternyata susah-susah gampang. Karena slackware mempunyai suatu note yaitu KISS (Keep It Simple Stupid) haha.. mulai kewalahan tentang penginsttalan, konfigurasi, Networking dan lain-lain dengan slackware. 70% bermain dengan command lines. Disinilah saya mulai penasaran, saya pun mulai mempelajari CLI GNU/LINUX.
Disini saya hanya akan menshare beberapa perintah GNU/Linux.
Perintah Pertolongan
Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah membuka Terminal Consule, apabila anda pengguna desktop Gnome, anda cukup menekan alt+F2 pada keyboard lalu ketik Gnome-terminal kemudian enter atau run. Sebenarnya GNU/Linux telah memberikan pemandu dalam sistemnya untuk mempermudah, memperjelas dan mengingatkan penggunaan perintah-perintah Linux. Apa saja sih perintah tersebut??
  1. 1. man /* lengkap (manual) mengenai perintah dasar yang anda ingin ketahui. Bahkan perintah ini juga menyediakan informasi mengenai dirinya sendiri. */  2. info /*Selain mencari bantuan dari man, perintah info juga bisa digunakan untuk membaca dokumentasi dari suatu perintah. Tetapi tidak semua distro Linux menyediakan fungsi info ini. */
    3. apropos /*Apabila anda tidak tahu nama peritnah yang akan dijadikan list dokumentasi atau informasi.*/
    4. whatis /*Digunakan untuk menyatakan pengertian perintah.*/
    5. --help /*Bantuan yang satu ini berupa option yang bisa kita tambahkan ke perintah dasar yang kita inginkan. Penambahan option ini bertujuan untuk menampilkan informasi singkat mengenai perintah tersebut. */
     
cara penggunaan nya adalah misal kita akan mencari tahu apa kegunaan dan cara pemakaian perintah cp. maka :
  1. 1. man cp  2. info cp
    3. apropos
    4. whatis cp
    5. cp --help
     
Perintah Berpindah Direktori
Untuk berpindah direktori satu ke yang lain nya, anda dapat menggunakan perintah :
  1. cd direktori_yang_dituju 
Perlu diingat bahwa Sifat-sifat perintah GNU/Linux, menggunakan style UNIX dan pola pemakaian perintah Linux identik dengan pola pemakaian di perintah UNIX. Bersifat case sensitive, dapat digabungkan dan dapat menjadi sebuah intrepeter. Oh ia, disini kita menggunakan SHELL BASH.
  1. 1. cd /home Menuju (navigasi) ke direktori '/home'  2. cd .. Kembali ke satu level sebelumnya
    3. cd ../.. Kembali ke dua level sebelumnnya
    4. cd Menuju (navigasi) ke direktori home
    5. cd ~ user1 Menuju (navigasi) ke home direktori dari "user1"
    6. cd - Kembali ke direktori sebelumnya
     
Perintah Pencarian
Jika kita sudah lama bekerja dengan linux dan banyak membuat file atau direktori, adakalanya kita lupa menyimpan file atau direktori tersebut. Lokasi file atau direktori dapat dicari dengan menggunakan utilitas.
  1. 1. find /*mencari file untuk keterangan lebih lanjut ketik man find lalu enter.*/  2. whereis /*Mencari akar file / direktori / command. */
    3. which /*Sama hal nya seperti whereis tapi which lebih cendrung pada pencarian perintah ber-alhasilkan direktori. */
    4. locate /*Perintah ini digunakan untuk mengetahui dimana letaknya sebuah file atau direktori. Fungsinya kurang lebih sama dengan find, bedanya locate menggunakan sebuah database yang biasanya terletak di /var/lib/located yang dapat di update menggunakan perintah updated */
     
Perintah Manajemen Folder dan File
Ada beberapa cara untuk manajemen Folder dan File.
1. Perintah listing
Perintah listing ini berguna Menampilkan isi dari suatu direktori. anda dapat menggunakan perintah ls ataupun dir.
2. Perintah untuk menampilkan direktori yang aktif
Menampilkan direktori yang sedang aktif (curent directory). Perintah ini tidak mempunyai option dan argumen. gunakan perintah “pwd”/ Print Working Directory.
3. Membuat file baru  untuk membuat file baru yg kosong , anda dapat menggunakan perintah “touch atau cat > nama_file lalu tekan ctrl+c pada keyboard”.
4. Menduplikasi, memindahkan dan memnghapus file
~Duplikasi : sering kita dengar dengan istilah copy. Format nya adalah nama_file/direktori_yang_akan_diduplikasi nama_file/direktori_hasil_diduplikasi. Contoh saya akan menduplikasi file yang bernama galuh.txt. Maka masuk ke terminal ketik tanpa tanda petik : cp galuh.txt galuhhasilcopy.txt tekan enter.  ~Pemindahan : sering kita dengar dengan istilah potong atau move. Format nya adalah “mv nama_file/direktori_yang_akan_dituju atau “mv nama_file nama_file_baru ”.
~Penghapusan : sering kita dengar dengan istilah delete atau remove. Format nya adalah “rm nama_file”.
Perintah yang Berhubungan dengan Informasi Sistem
  1. uname /*Perintah ini akan menampilkan informasi system komputer anda, antara lain tipe mesin komputer, hostname, nama dan versi sistem operasi dan tipe prosesor. Informas yang anda dapatkan sesuai dengan option yang anda berikan.  Format : uname option. */
     
  1. date /*untuk menampilkan tanggal dan waktu sistem. option ketik saja date.*/ 
  1. cal /*Untuk menampilkan kalender pada bulan yang aktif pada sisitem anda cukup mengetikan perintah cal. Tapi untuk menampilkan semua bulan pada tahun yang aktif pada sistem anda cukup mengetikan cal 12 lalu enter.*/ 
  1. df /*perintah untuk melihat space filesystem. Untuk melihat option ketik saja “df –help”. */ 
  1. du /*Perintah untuk melihat ukuran direktori atau file.*/ 
  1. uptime atau time /*Untuk mengetahui informasi tentang lama sistem berjalan setelah terakhir reboot atau mati. Informasi yang diberikan adalah waktu sekarang, lama sistem telah berjalan, berapa jumlah user yang login, dan load sistem sejak 1 menit, 5 menit dan 15 menit terakhir. Sedangkan "time", melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya.*/ 
  1. hostname /*Perintah untuk menampilkan nama dari komputer (hostname) .*/ 
  1. free /*Untuk menampilkan perintah memori. Untuk dalam satuan Mb. Ketik “free -m”. */ 
  1. ps, top, jobs, fg /*Perintah 'ps' merupakan akronim dari “process status”. Akan memberikan informasi status proses pada sistem kita. Menampilkan berbagai informasi mengenai proses apa saja yang sedang aktif, siapa pemilik proses tersebut, berapa lama proses berjalan dan berapa ID atau nomor pengenal proses. Anda bisa membuka manual bila ingin mengetahui option yang diberikan . Sedangkan "top" untuk melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu. Untuk melihat berapa proses yang berjalan di background ketik “jobs”. Untuk menampilkan nya cukup ketik “fg %angka_pososi jobs”. */ 
  1. pstree /*Perintah ini fungsinya sama dengan perintah ps, tetapi ditampilkan dalam bentuk pohon.Sebenarnya di Linux tidak ada proses yang berdiri sendiri.*/ 
Perintah Izin Akses
Setiap file Linux memiliki status izin akses (file permission). Maksudnya setiap file memiliki informasi untuk mengatur siapa saja yang berhak untuk membaca, menjalankan atau mengubah file tersebut. Tujuannya adalah untuk menjaga privasi file, keamanan serta integritas sistem agar tidak terganggu. Izin akses ini otomatis diberikan saat file atau direktori tersebut dibuat.  Sebelumnya bagaimana cara melihat akses suatu file/direktori, anda cukup mengetikan tanapa tanda petik “ls -l” pada suatu direktori. Misal saya ingin melihat izin akses pada /home/dwiyan/Downloads. Maka ketik perintah “cd /home/dwiyan/Downloads”. Lalu ketik “ls -l”.
Mengubah izin akses
Ada dua cara untuk mengubah izin akses suatu file yaitu dengan cara simbolic mode atau octal mode. Dengan menggunakan perintah chmoda. Simbolic Mode
Untuk mengubah ijin akses file dengan Simbolic Mode, anda harus memahami aturan-aturannya seperti dibawah ini.  User pemilik file disingkat u
Group pemilik file disingkat g
User dan group lain disingkat o (other)
Atau bisa juga digunakan singkatan a untuk mewakili ugo.
Untuk menambahkan ijin akses digunakan tanda + (plus)
Untuk mengurangi ijin akses digunakan tanda - (minus)
Format : chmod option ugo ijin_akses nama_file
sebagai contoh : buat file galuh.txt dengan mengetikan touch galuh.txt lalu tekan enter. Lalu lihat akses nya, dengan cara mengetik ls -l galuh.txt kemudian enter. Setelah itu isi file galuh.txt tersebut dengan kata lihat.dengan mengetikan cat > galuh.txt lalu enter lalu ketik lihat kemudian tekan pada keyboard ctrl+z. Lalu kita akan membuat file tersebut agar tak bisa dibaca oleh user. Maka ketik chmod u-r galuh.txt. Kemudian lihat izin pengaksesan- nya dengan mengetik ls -l galuh.txt kemudian tekan enter. Maka file tidak dapat dibaca/dilihat.
b. Octal Mode
Mode ini menggunakan angka octal (0-7) untuk melambangkan hak akses. Digambarkan sebagai berikut.
Free Image Hosting
Mungkin cukup, semoga postingan kali ini membantu anda. untuk referensi CLI yang lain nya kunjungi :
 
in avanca_linux@yahoo.com (Eligio Moniz do Rego), Linux, Networking, Tool Networking, TUTORIAL
Memberikan alamat IP di Linux tidaklah susah, ada 2 cara yang bisa digunakan dalam memberikan alamat IP yaitu, menggunakan cara manual melalui Command Line Interface (CLI) atau menggunakan cara Graphical User Interface (GUI).


Artikel ini, penulis hanya membahas cara yang pertama. Asumsi penulis, dengan memahami cara manual memberikan IP address dengan CLI tersebut, dapat memudahkan rekan-rekan untuk menyetting IP address dikala suatu saat berkutak dengan server Linux yang tidak ada tampilan grafisnya sama sekali.

Info:
Penulis mempraktekkan cara setting alamat IP secara manual ini pada distro Linux Debian, Fedora, Slackware, dan Gentoo. Untuk mengedit file script yang ada pada setiap distro GNU/Linux, penulis menggunakan teks editor nano (Panduannya disini).
Simak langkah-langkahnya berikut ini:

  • Menggunakan Ifconfig

    Ifconfig merupakan perintah pada CLI yang digunakan untuk menampilkan device kartu jaringan dan alamat IP, sekaligus dapat digunakan untuk menyetting alamat IP secara tidak permanen, artinya settingan alamat IP akan kembali hilang ketika komputer direboot. Perintah ifconfig sudah tersedia pada semua distribusi Linux yang ada.

    bentuk umum:

    ifconfig eth0 [IP] netmask [netmask] broadcast [broadcast]

    contoh:

    # ifconfig eth0 192.168.10.1 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.10.255

    Untuk menampilkan alamat IP yang sudah di setting, ketikkan perintah berikut:

    # ifconfig eth0

    output:

    eth0   Link encap:Ethernet  HWaddr 00:1a:80:7e:9a:40
    inet addr:192.168.10.1  Bcast:192.168.10.255  Mask:255.255.255.0
    UP BROADCAST MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
    RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
    TX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
    collisions:0 txqueuelen:1000
    RX bytes:0 (0.0 B)  TX bytes:0 (0.0 B)
    Interrupt:28 Base address:0xc000
  • Mengedit file script

    Pada setiap distro GNU/Linux, sudah terdapat sebuah file script yang fungsinya membuat alamat IP menjadi permanen. Isi dan letak dari file script pada distro GNU/Linux yang telah disebutkan penulis tersebut berbeda-beda antara satu distro dengan yang lainnya. Berikut cara mengedit file script pada distro Linux Debian, Fedora, Slackware, dan Gentoo:

    • Debian

      sudo nano /etc/network/interfaces

      Setelah itu, masukkan alamat IP sesuai dengan yang dibutuhkan

      auto eth0
      iface eth0 inet static
      address 192.168.10.1
      netmask 255.255.255.0
      network 192.168.10.0
      broadcast 192.168.10.255

      Simpan dengan menekan tombol CTRL+O
      Keluar dari editor nano dengan menekan tombol CTRL+X

      Untuk mengaktifkan settingan alamat IP yang telah dibuat, restart jaringan pada komputer kita dengan perintah berikut:

      /etc/init.d/networking restart
    • Fedora

      # nano /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

      Masukkan alamat IP sesuai dengan yang dibutuhkan:

      DEVICE=eth0
      ONBOOT=yes
      BOOTPROTO=static
      IPADDR=192.168.10.1
      NETMASK=255.255.255.0
      NETWORK=192.168.10.0
      BROADCAST=192.168.10.255

      Simpan dan keluar dari editor nano.

      Untuk mengaktifkan settingan alamat IP yang telah dibuat, restart jaringan pada komputer kita dengan perintah berikut:

      # /etc/init.d/network restart

      atau

      # service network restart
    • Slackware

      # nano /etc/rc.d/rc.inet1.conf

      Masukkan alamat IP sesuai dengan yang dibutuhkan:

      Perhatikan bagian berikut :

      # Config information for eth0:

      IPADDR[0]="192.168.10.1"
      NETMASK[0]="255.255.255.0"
      USE_DHCP[0]=""
      DHCP_HOSTNAME[0]=""

      Simpan dan keluar dari editor.

      Untuk mengaktifkan settingan alamat IP yang telah dibuat, restart jaringan pada komputer kita dengan perintah berikut:

      # /etc/rc.d/rc.inet1 restart
    • Gentoo

      # nano /etc/conf.d/net


      Masukkan alamat IP sesuai dengan yang dibutuhkan:

      config_eth0=("10.0.0.1 netmask 255.255.255.0 brd 10.0.0.255")

      Simpan dan keluar dari editor.

      Untuk mengaktifkan settingan alamat IP yang telah dibuat, restart jaringan pada komputer kita dengan perintah berikut:

      # /etc/init.d/net.eth0 restart
Semoga artikel ini dapat membantu rekan-rekan yang ingin mengetahui cara mengkonfigurasi alamat IP secara manual di GNU/Linux. Good Luck!
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar